Ancaman mogok yang dilontarkan pemain profesional yang tergabung dalam Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI), ditanggapi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan reaksi dukungan.
Sebelumnya,
APPI mengungkapkan bahwa klub asal kompetisi Indonesia Super League
(ISL) atau Indonesian Premier League (IPL) tidak ada yang lebih baik
lantaran gagal memenuhi kewajiban, diantaranya persoalan gaji.
“Klub-klub
memang harus mengutamakan kepentingan para pemain dan tim pelatih
ketimbang mengurusi pengurus. Sehingga, rencana para pemain untuk mogok
selama haknya belum terpenuhi oleh klub, merupakan tindakan yang wajar,”
terang Bernhard Limbong, Ketua Komisi Disiplin PSSI, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/5).
Sebelumnya,
dalam rapat APPI yang digelar di Hotel Atlet Century, Jakarta, Senin
(28/5), disampaikan beberapa poin tentang sikap mereka dalam menanggapi
permasalahan yang terjadi di persepakbolaan tanah air. Tidak hanya
terkait gaji yang belum dibayarkan, namun kesempatan untuk menjadi
pemain Tim Nasional.
Bahkan, para pemain yang tergabung di APPI
tersebut, akan mogok bermain pada 7 Juni nanti apabila beberapa klub
tidak membayarkan gaji sesuai dengan yang menjadi hak pemain.
Bernhard
Limbong yang juga menjabat sebagai Penanggung Jawab Tim Nasional
Indonesia melanjutkan, bahwa dirinya melihat banyaknya fakta bahwa klub
ISL dan IPL yang kurang profesional dalam melakukan manajemen. Mereka
seolah hanya meminta tenaga pemain tanpa memikirkan kompensasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Arigato atas kunjungan dan komentar agan. Komentar yang anda berikan menjadi motivasi saya membuat blog ini tetap hidup. Silahkan beri komentar yang berkaitan dengan artikel, blog, saran. Jangan berkomentar dengan bahasa yang tidak sopan.