Save Our Feel Real Love
Hai
sobat blogger kembali berjumpa lagi dengan S.W.O.P, semakin hari semakin aneh
aja artikel di blog ini, maklum dari awal tema blog ini juga corat-coret karya
blog. Yah jadi isinya ya sak karepku hahahaha
Yah
kali ini saya akan menceritakan sebuah cerita cinta sang parajurit, dia bernama
Mayor Kaito divisi Intel bagian Sniper. Pada malam itu hujan rintik-rintik,
hati berdebar debar bagaikan genderang mau perang, aku mulai berkeringat dingin
*padahal penyebab munculnya keringat karena keadaan suhu tubuh yang memanas
tapi kenapa dinamakan keringat dingin ya?? Pikir aje sendiri atau tanyakan pada
ahlinya.
Yah akhirnya selesai juga tanganku mengetik sebuah pesan, dengan perasaan gemetar antara pilihan memencet tombol send or not karena ini menentukan sebuah hidup dan mati, perasaanya berat namun akhirnya aku memutuskan menekan tombol itu dan mengirim sebuah pesan cinta kepadanya, aku sedang cinta dengan cinta pertamaku inisial Idnya Shaena sudah banyak hal yang kulakukan untuknya banyak sekali pengorbanan yang kulakukan untuknya dan kurasa dengan mengirim pesan ini aku berharap mendapat sebuah balasan yang setimpal, tapi oh tetapi balasannya sungguh diluar dugaan yah dia menolakku, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi aku hanya terdiam tapi tidak membeku, aku terdiam tanpa gerakan sedikitpun tapi masih bernafas lho. Dan aku pingsan, ah lebay amat gak asyik ceritanya masa ga gentle. Yah aku terdiam tanpa membalas pesannya, aku terdiam dan merenung aku terjatuh dalam lautan luka dalaaaaaam, aku tak tahu arah jalan pulang aku tanpamu butiran debuuu ooooh.
Yah akhirnya selesai juga tanganku mengetik sebuah pesan, dengan perasaan gemetar antara pilihan memencet tombol send or not karena ini menentukan sebuah hidup dan mati, perasaanya berat namun akhirnya aku memutuskan menekan tombol itu dan mengirim sebuah pesan cinta kepadanya, aku sedang cinta dengan cinta pertamaku inisial Idnya Shaena sudah banyak hal yang kulakukan untuknya banyak sekali pengorbanan yang kulakukan untuknya dan kurasa dengan mengirim pesan ini aku berharap mendapat sebuah balasan yang setimpal, tapi oh tetapi balasannya sungguh diluar dugaan yah dia menolakku, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi aku hanya terdiam tapi tidak membeku, aku terdiam tanpa gerakan sedikitpun tapi masih bernafas lho. Dan aku pingsan, ah lebay amat gak asyik ceritanya masa ga gentle. Yah aku terdiam tanpa membalas pesannya, aku terdiam dan merenung aku terjatuh dalam lautan luka dalaaaaaam, aku tak tahu arah jalan pulang aku tanpamu butiran debuuu ooooh.
Yah begitulah
yang aku pikirkan saat itu, 3haripun berlalu, daerah kecil kami mengalami
serangan dari tentara musuh, sudah separuh bagian kota dievakuasi, lalu aku
mendapat berita bahwa negara musuh sedang menyerang daerah Axien dan akupun
teringat bahwa cintaku yang menolakku ada disana yah itu daerahnya, tanpa pikir
panjang lagi aku segera membuat laporan kepada pemimpin agar mengirimkan
tentara kita kedaerah tersebut, berkali kali pemimpin menolak permintaanku
namun pada permintaan ke10 ku pemimpin mengabulkan permintaanku namun sial
bantuan baru bisa dikirim 10jam yang akan datang, dan aku berpikir dalam waktu
selama itu setelah bantuan datang maka semua yang ada disana pasti sudah musnah
termasuk cintaku yang menolakku,. Tanpa pikir panjang dan memang hanya ini
pengorbanan terakhir yang bisa kulakukan untuknya cintaku, aku membentuk sebuah
tim kecil beranggotakan 7orang yang siap berangkat kesana. 2jam waktu
perjalanan , akhirnya timku sampai disana kami segera mendirikan pos pertahanan
dan menyelamatkan orang-orang didaerah itu dan melindungi mereka selama 6jam sampai
bala bantuan datang,. DI dalam pos yang ramai pengungsi itu aku cemas mencari
cintaku kesana kemari namun tak menemukannya, lalu salah satu anak buahku
memberi informasi bahwa masih ada seorang yang terjebak disebuah rumah dan aku
mendengar bahwa itu nama cintaku, aku segera berlari menuju rumah itu tanpa
pikir panjang, aku sampai disana jaraknya sekitar 6km dari pos, aku mendobrak
dan aku melihatnya menangis ketakutan, aku berlari kearahnya dan memeluknya
serta menenangkannya lalu aku berkata “ayo kita berlari menuju pos perlindungan
dan aku akan melindungimu dengan nyawa taruhanku” yah benar saja kami berlari
keluar rumah, rentetan peluru musuh berterbangan kearah kami, aku membalas
menembak dengan senjata M4A1 yang aku bawa ini bertujuan agar musuh tidak
begitu cepat mendekati kami, kami terus berlari dengan peluru peluru musuh
beserta ledakan ledakan granat terus mengiringi langkah kami, sekitar jarak 3km
dari pos 3orang dari timku datang meraka membantuku dengan adu tembak dengan
para tentara musuh, akhirnya musuh berhenti menembak dan tidak mengikuti kami
lagi mungkin karena tadi hanya sedikit tentara yang mengikuti, akhirnya kami
ber5 berjalan menuju pos , sampai dipos aku membiarkan cintaku yang pernah menolakku
untuk pergi kekerumunan para warga sedangkan aku mengobati diriku yang
mengeluarkan darah di bagian kepala.
Setelah itu aku berjalan menuju arsip-arsip aku
menelpon dengan radi dan menanyakan berapa lama bala bantuan datang lalu mereka
menjawab “mobil pengungsi diiringi 2mobil penjaga akan datang 10menit
lagi,over” “oke ditunggu over” aku berjalan menuju kerumunan untuk memberi tahu
kabar ini, diantara angin yang sedang berhembus menerbangkan sebuah tirai yang
menutupi aku melihat
cintaku sedang duduk bersama seorang laki-laki dan aku mendengar percakapan
mereka yang begitu mesra aku terdiam lagi dan aku berpikir “padahal 3hari yang
lalu saat dia menolakku dia mengatakan bahwa dia tidak bisa berpacaran karena
belum diperbolehkan orangtuanya, tapi mengapa sekarang berbeda, aku merasa ada
sebuah ketidak adilan” aku sedih dan aku melihat mereka akan bercumbu, namun
sebuah ledakan besar mengagetkan, ternyata tentara musuh dengan pasukan besar
mendekat , aku langsung mengambil senjataku dan berlari membuat pertahanan
dengan 3orang team bersamaku, dan kebetulan mobil penyelamat datang dan mereka
semua dinaikan ketruk bersama 3orang teamku dan aku bersama 3orang team yang membuat
pertahanan sedikit terbantu karena mobil penyelamat memiliki machingun 50 yang
besar, namun naas musuh memiliki tank dan aku menyuruh semua mobil penyelamat
dan teamku untuk pergi meninggalkan daerah ini, namun 3orang team yang belum
naik truk mengatakan “jika kita semua naik ketruk maka tidak ada yang membuat
pertahanan dan semua mobil penyelamat pasti hancur terkena tembakan tank” aku
menjawab “tenang aku disini tetap membuat pertahanan kalian pergilah selamatkan
nyawa kalian” mereka menjawab dengan sedikit berteriak karena peluru-peluru
berterbangan suaranya kencang “ tidak, kami tetap disini bersamamu captain” aku
sedikit terharu namun ini sudah kewajiban kita melindungi mereka, kita berempat
menembaki musuh yang datang sembari menunggu konvoi penyelamat pergi jauh lalu
kami menyusul dengan mobil yang kami bawa. Setelah konvoi jauh kami berlari
menuju mobil kami namun naas tank musuh meledakan mobil kami dan 1orang di team
kami tewas, lalu kita bertiga lari mengejar konvoi menuju tempat yang aman yaitu
pangkalan utama kami, kami berlari diiringi rentetan peluru musuh namun kami
berlari juga sambil membalas tembakan-tembakan tersebut, lama-lama kamipun
kewalahan setelah lari lumayan jauh, tinggal beberapa mill lagi kami sampai di
pangkalan pusat dan saat itu lah salah seorang teamku tertembak, aku
menghampirinya, aku menyeretnya karena dia masih hidup dan dia berkata
“tinggalkan aku, aku hanya memperlambat kalian” aku tetap diam menyeretnya
dengan tangan kiri sedangkan tangan kananku menembakan senjata M4A1 yang aku
pegang, naas aku tertembak dan aku juga terjatuh, tapi aku bangun lagi dengan
dibantu 1orang yang masih sehat kita menyeret teman kami yang ternyata sudah
meninggal kesebuah runtuhan tembok dan kita berdua dengan 1orang tewas
berlindung ditembok itu. Aku memegang daerah lenganku yang tertembak , banyak
sekali darah ditanganku. Lalu aku memberikan sebuah kotak hadiah kepada tim
yang masih hidup *sebenarnya ini kotak hadiah untuk hadiah ulang tahun orang
yang menolakku, isiinya gelang dengan tulisan nama cintaku, bahkan harganya
dengan gajiku 10tahun aku tetap belum bisa melunasi gelang ini, tapi demi dia
aku membelikanya* aku memberikan kotak ini pada 1orang teamku yang masih sehat
dan menyuruhnya berlari “pergilah, bawa kotak ini dan berikan pada orang
bernama shaena yang 2hari lagi adalah hari ulangtahunya” dia menjawab “tidak
bisa captain, aku tidak akan meninggalkanmu disini” aku ”bodoh, pergilah ini
perintah, aku akan menghambat musuh yang mengejar kita, larilah lewat hutan,
tinggal sedikit lagi kamu akan sampai” lalu 1orang teamku itu pergi, dia
memberikanku machin gun yang dia pegang. Dengan tubuh terluka, aku menembaki
musuh yang datang dengan tujuan untuk menghalau mereka datang kearahku dan saat
itu juga 1orang teamku telah berlari dengan kencang menuju pangkalan pusat
meminta bantuan. Terjadi baku tembak yang hebat, aku hanya 1orang dan mereka
puluhan bahkan ratusan yang mendekat, aku tidak memiliki harapan hidup pikirku,
aku tertambak lagi dan akupun tersungkur, dengan darah mengalir dari arah
kepala aku tetap menembak, mataku mulai buram mulai kabur, dan lama kelamaan
aku serasa lemas, dan kepalaku pusing akupun tergeletak, beratnya senjata mulai
terasa dan aku sudah tidak kuat menekan pelatuk senjata untuk menembak. .
Tiba-tiba suara pesawat jet diiringi ledakan ledakan besar datang lalu datang
suara helikopter dengan rentetan machin gun helikoter,
Tiba tiba
semua sunyi, gelap, dan tiba-tiba sinar dengan terang sekali terlihat, aku
melihat aku tebangun aku sudah didalam helikopter dipangkalan pusat,. Aku
melihat seperti ada upacara pemakaman para tentara dan ada pula rombongan warga
yang teamkecilku selamatkan, lalu aku melihat cintaku berjalan dengan seorang
pria, dia berjalan kearahku, aku tersenyum dan mengatakan untung kamu selamat,
tapi anehnya dia tidak mendengarkanku dia hanya lewat saja seperti tidak
memandangku, aku berpikir apakah dia sekarang membenciku. Aku mengikutinya aku
melihat ada 3orang tentara yang sudah meninggal, aku melihat yang pertama itu
Adam salah seorang teamku yang meninggal saat mobil kami meledak, lalu yang kedua
lewat dia Smith dia orang yang meninggal saat aku seret, dan yang ketiga alias
terakhir lewat dan aku terkejut, aku melihat tanganku serba putih kenapa aku
melihat tanganku? Karena yang ketiga itu adalah aku. Aku sedih, aku bingung,
apakah aku sudah meninggal? Aku melihat kearah cintaku, aku berjalan kearahnya
dan aku mengatakan kepada pria yang bersamanya “jagalah cintaku ini sebaik
mungkin sudah tidak ada yang bisa aku lakukan lagi, pengorbananku sudah
berhenti sampai disini, penyelamatanku di medan perang adalah pengorbananku
yang terakhir untuknya”, lalu aku menoleh kearah cintaku dan berkata “cintaku
hiduplah dengan bahagia, disini aku masih tersenyum dihadapanmu walau kamu
tidak melihatku, aku akan tetap melindungimu, hatiku masih untukmu, tapi sampai
jumpa kita tidak bisa bertemu lagi, dan Hasta La Vista sayang” semuapun gelap,
hilang sudah
semuanya.................................................................................................................................................................................................THE
END.....................................................................................................
atau bisa download disini ( DOWNLOAD ) masih seru lhoooo
Cerita diatas hanya fiktif
belaka, hasil karya pemikiranku, terimakasih sudah berkunjung di www.hshirokuro.blogspot.com/www.thephoenixs.com.
Tetap kunjungi blog ku ya dan nantikan terus artikel dan informasi yang super
menarik. Bye bye
password if need : www.hshirokuro.blogspot.com
password if need : www.hshirokuro.blogspot.com
Judul : Save Our Feel Real Love
Penulis : Kaito K.I.D
Publisher : S.W.O.PTM
Editor : Kaito K.I.D admin S.W.O.PTM
Copyright by
Kaito K.I.D
S.W.O.PTM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Arigato atas kunjungan dan komentar agan. Komentar yang anda berikan menjadi motivasi saya membuat blog ini tetap hidup. Silahkan beri komentar yang berkaitan dengan artikel, blog, saran. Jangan berkomentar dengan bahasa yang tidak sopan.