Anatomi
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν
anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang
berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat
juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi.
Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan
anatomi manusia
Anatomi manusia
Dilihat dari sudut kegunaan, bagian paling penting dari anatomi
khusus adalah yang mempelajari tentang manusia dengan berbagai macam
pendekatan yang berbeda. Dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai
pengetahuan tentang bentuk, letak, ukuran, dan hubungan berbagai
struktur dari tubuh manusia sehat sehingga sering disebut sebagai
anatomi deskriptif atau topografis. Kerumitan tubuh manusia menyebabkan
hanya ada sedikit ahli anatomi manusia profesional yang benar-benar
menguasai bidang ilmu ini; sebagian besar memiliki spesialisasi di
bagian tertentu seperti otak atau bagian dalam.
Anatomi topografi harus dipelajari dengan pembedahan dan pemeriksaan
berulang kali pada tubuh manusia yang telah meninggal ([[kadaver])
Anatomi bukan sekedar ilmu biasa, namun harus benar-benar mempunyai
keakuratan yang tinggi karena dapat digunakan dalam situasi yang
darurat. Patologi anatomi adalah ilmu mengenai organ yang memiliki
kelainan dan dalam keadaan sakit. Ilmu ini diterapkan untuk berbagai
tujuan seperti bedah dan ginekologi.
Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme
dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos
(”habitat”) dan logos (”ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk
hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi,
sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia,
hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas,
dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan
zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba
memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai
makanan manusia dan tingkat tropik.
Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim ialah dua wilayah di mana ekolog (orang yang mempelajari ekologi) kini berfokus.
Taksonomi
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk
mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan
sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang
mendasari klasifikasi. Hampir semua — benda bergerak, benda diam,
tempat, dan kejadian — dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema
taksonomi.
Taksonomi dalam biologi
Dalam biologi, taksonomi merupakan cabang ilmu tersendiri, yang
disebut juga klasifikasi atau sistematika. Sistem yang dipakai adalah
penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tatanama binomial atau
binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin:
Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.
Ia memperkenalkan enam hierarki (pemeringkatan) untuk mengelompokkan
semua organisme hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu
berturut-turut (dari tertinggi hingga terendah, istilah dalam kurung
adalah usulan untuk penggunaan dalam bahasa Indonesia):
Filum (hewan), Divisio/Divisi (tumbuhan)
Kelas,
Bangsa/Ordo,
Keluarga/Familia/Famili/Suku (Suku),
Genus/Marga, dan
Spesies (Jenis).
Bagi tumbuh-tumbuhan, istilah Divisio sering dipakai untuk menggantikan Filum.
Dalam tatanama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan
nama marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan nama jenis (selalu
diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika
naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini
seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama
untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi.
Perkembangan pengetahuan lebih lanjut memaksa dibuatnya takson baru
di antara keenam takson yang sudah ada (memakai awalan ’super-’ dan
’sub-’) dan juga takson di bawah tingkat jenis (infraspesies) (varietas
dan forma). Dibuat pula satu takson di atas Phylum (disebut Regnum
(secara harafiah berarti ‘Kerajaan’) untuk membedakan Prokariota (regnum
Archaea dan Bacteria) dan Eukariota (regnum Mycota, Plantae atau
Tumbuhan, dan Animalia Hewan).
Fisiologi
Fisiologi, dari kata Yunani physis = ‘alam’ dan logos = ‘cerita’, adalah
ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk
hidup.
Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi
prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis
organisme yang dipelajari. Misalnya, apa yang dipelajari pada fisiologi
sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia.
Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam
pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan
selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua
bidang ini.
Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup.
Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih
terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis berubah
sepanjang sejarah evolusi hewan.
Cabang ilmu lain yang berkembang dari fisiologi adalah biokimia, biofisika, biomekanika, dan farmakologi
Bidang fisiologi
Fisiologi memiliki beberapa subbidang. Elektrofisiologi berkaitan dengan
cara kerja saraf dan otot; neurofisiologi mempelajari fisiologi otak;
fisiologi sel menunjuk pada fungsi sel secara individual.
Banyak bidang yang berkaitan dengan fisiologi, diantaranya adalah
Ekofisiologi yang mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu
hewan atau tumbuhan dan sebaliknya. Genetika bukanlah satu-satunya
faktor yang mempengaruhi fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan
lingkungan juga sering menyebabkan kerusakan pada organisme eukariotik.
Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik harus menyimpan air dalam
lingkungan seluler. Pada organisme demikian, dehidrasi dapat menjadi
masalah besar.
Dehidrasi pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan
aktivitas fisik. Dalam bidang exercise physiology, telah dilakukan
berbagai penelitian mengenai efek dehidrasi terhadap homeostasis.
Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup)
yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga
mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan
walaupun sebenarnya ia tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk
hidup.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang
yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat
menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies.
Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada
bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain:
biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak
dapat dipisahkan dari cabang lain. Mikrobiologi diperlukan dalam bidang
farmasi, kedokteran, higiene, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia,
bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi
.Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme
1.Perusakan DNA
2.Denaturasi protein
3.Gangguan pada gugus Sulfhidirl
4.Antagonisme kimiawi
5.perusakan pada dinding sel bakteri
Faktor – faktor yang mempengaruhi resistensi mikroorganisme terhadap Zat – zat Antimikroorganisme
1.Unsur – unsur Fisik, yang meliputi :
a)Panas
b)Penyinaran oleh sinar uv
c)pendinginan pada suhu yang standar
2.Unsur – unsur kimia, yang meliputi :
a)Alkohol
b)Ion logam berat
c)Detergen
d)Oksidator
Virologi
Virologi ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme,
terutama virus. Dalam perkembangannya, selain virus ditemukan pula
viroid dan prion. Kedua kelompok ini saat ini juga masih menjadi bidang
kajian virologi.
Virologi memiliki posisi strategis dalam kehidupan dan banyak
dipelajari karena bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida.
Virologi juga menjadi perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran
hewan, peternakan, perikanan dan pertanian karena kerugian yang
ditimbulkan virus dapat bernilai besar secara ekonomi.
Patologi
Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan
ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi
atau keadaan bagian tubuh.
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik.
Ahli patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan
ahli patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata pada
fisiologi tubuh.
Mikologi
Mikologi
merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur (fungi)
– banyak orang juga menyebut cendawan.
Kajian dalam mikologi antara lain meliputi taksonomi jamur, fisiologi
jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur (mushroom culture). Mikologi
sangat besar pengaruhnya terhadap fitopatologi karena banyak penyakit
tumbuhan yang disebabkan oleh jamur; sehingga pernah fitopatologi
disebut sebagai mikologi terapan (applied mycology).
Fitopatologi
Fitopatologi adalah
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan. Berasal dari
gabungan kata bahasa Yunani: phyton berarti tumbuhan; pathos berarti
sakit atau menderita; logos berati ilmu atau pengetahuan. Secara
biologis tumbuhan dikatakan sakit bila tidak mampu melakukan kegiatan
fisiologis secara normal, yang meliputi respirasi, fotosintesis,
penyerapan gizi yang diperlukan dan lain-lain. Selain itu tanaman sakit
juga tidak dapat menunjukkan kapasitas genetiknya, seperti berdaya hasil
tinggi, morfologi yang normal dan lain-lain.
Studi ilmu penyakit tumbuhan meliputi studi tentang penyebab
penyakit, studi tentang interaksi antara penyebab penyakit – tumbuhan
inang dan lingkungan, studi tentang fisiologi tanaman sakit. Studi
penyakit tumbuhan dalam populasi tumbuhana disebut epidemiologi.
Berdasarkan penyebabnya penyakit tumbuhan dikelompokkan dalam:
penyakit yang disebabkan oleh penyebab non hidup (abiotik), penyakit demikian bersifat tidak menular (noninfectious), dan
penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jasad hidup (biotik), yang bersifat menular.
Penyebab penyakit abiotik antara lain adalah kekurang unsur hara,
suhu yang sangat rendah ataupun sangat tinggi, pencemaran (polusi).
Penyekait tumbuhan biotik antara lain adalah jamur (fungi), bakteri,
fitoplasma, virus, viroid, nematoda dan tumbuhan parasitik.
30 Cabang Biologi dan Bidang Kajian Yang Dipelajari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Arigato atas kunjungan dan komentar agan. Komentar yang anda berikan menjadi motivasi saya membuat blog ini tetap hidup. Silahkan beri komentar yang berkaitan dengan artikel, blog, saran. Jangan berkomentar dengan bahasa yang tidak sopan.